PENATALAKSANAAN SKOLIOSIS
DISUSUN OLEH :
LUTHFYANI WIDYA PRATAMA MULYA
S1 KEPERAWATAN
Skoliosis
adalah
kelainan-kelainan pada rangka tubuh berupa kelengkungan tulang belakang, dimana terjadi
pembengkokan tulang belakang kearah samping kiri atau kanan atau kelainana tulang belakang pada
bentuk C atau S. Tanda umum skoliosis antara lain tulang bahu yang berbeda, tulang belikat
yang menonjol, lengkungan tulang belakang yang nyata, panggul yang miring, perbedaan
antara ruang lengan dan tubuh.
Tujuan dilakukannya tatalaksana
pada skoliosis meliputi 3 hal
penting :
1.Mencegah progresifitas dan mempertahankan
keseimbangan.
2.Mempertahankan fungsi respirasi.
3.Mengurangi nyeri dan memperbaiki
status neurologis.
Tujuan
pengobatan :
1.Mencegah progresivitas
skoliosis ringan sampai sedang.
2. Melakukan koreksi dan
stabilisasi pada skoliosis yang lebih berat jenis pengobatan yang disesuaikan
dengan penyebab, onset terjadinya, umur penderita, besarnya kurva dan
progresivitas skoliosis
Adapun
pilihan terapi yang dapat dipilih, dikenal sebagai “The three O’s” adalah :
1.
Observasi, Pemantauan
dilakukan jika derajat skoliosis tidak begitu berat, yaitu <25⁰ pada tulang
yang masih tumbuh atau <50⁰ pada tulang yang sudah berhenti pertumbuhannya. Rata-rata tulang berhenti tumbuh pada saar usia 19 tahun. Pada
pemantauan ini, dilakukan kontrol foto polos tulang punggung pada waktu-waktu
tertentu. Foto kontrol pertama dilakukan 3 bulan setelah kunjungan pertama ke
dokter. Lalu sekitar 6-9 bulan berikutnya bagi yang derajat <20>20.
2.
Orthosis, Jenis
dari alat orthosis ini antara lain :
1.Milwaukee brace dan
Boston brace : Milwaukee brace, mulai dari leher hingga pinggul, sudah jarang
digunakn, Brace dari Milwaukee & Boston efektif dalam mengendalikan
progresivitas skoliosis, tetapi harus dipasang selama 23 jam/hari sampai masa
pertumbuhan anak berhenti.
2. Charleston bending
brace : Charleston
bending brace’ hanya
dipakai waktu malam. Brace ini pada lengkungan tunggal di pinggang
Orthosis dalam hal ini adalah pemakaian alat penyangga yang
dikenal dengan nama brace. Biasanya indikasi pemakaian alat ini adalah :
ØPada kunjungan pertama,
ditemukan derajat pembengkokan sekitar 30-40⁰.
ØTerdapat progresifitas
peningkatan derajat sebanyak 25 derajat.
3.
OPERASI Indikasi dilakukannya operasi
pada skoliosis adalah :
1.Terdapat derajat pembengkokan
>50 derajat pada orang dewasa.
2.Terdapat progresifitas
peningkatan derajat pembengkokan >40-45 derajat pada anak yang sedang tumbuh.
3.Terdapat kegagalan setelah
dilakukan pemakaian alat orthosis.
Teknik
operasi cukup dilakukan dengan menyemen tulang belakang melalui penyuntikan atau dikenal
dengan vertebroplasty. Cara itu dapat mengurangi rasa sakit dan proses
penyembuhannya pun tergolong singkat, sekitar Sebelum ada teknik vertebroplasty, operasi
tulang belakang dilakukan dengan cara pembedahan selebar 14 sampai 16 milimeter.
Dengan proses itu, pasien mesti menjalani proses penyembuhan selama empat sampai lima hari.
Anak-anak yang tidak ada respon dengan brace, yang lengkungannya >45 derajat atau yang mempunyai keluhantermasuk kelainan fisik, nyeri dan gangguan jantung atau paru, sebaiknya
langsung dioperasi. Umumnya operasi yang dilakukan adalah fusi tulang belakang dari
belakang (posterior
spinal fusion) dengan
menggunakan ‘internal metal fixation’ hingga fusi tulang
terjadi. Tidak semua skoliosis dilakukan operasi.
0 komentar:
Posting Komentar