REPRODUKSI WANITA
DISUSUN OLEH :
LUTHFYANI WIDYA PRATAMA MULYA
S1 KEPERAWATAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Sistem reproduksi
adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari ovarium,
uterus dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan
merupakan bagian dari ilmu faal (fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak
vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia
berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia
yang dilakukan tubektomi pada organ reproduksinya atau mencapai menopause tidak
akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia
tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh
kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.
Reproduksi juga
merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan
suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital
artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi
bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk
hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan
(anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.
Pada
pelajaran ini akan dibahas tentang sistem organ reproduksi wanita yang meliputi
struktur organ reproduksi wanita, oogenesis dan siklus menstruasi.
Struktur organ reproduksi
wanita terdiri organ reproduksi eksternal dan organ reproduksi internal. Organ
reproduksi luar wanita disebut juga vulva meliputi mons veneris (mons pubis),
labium mayora, labium minora dan clitoris. Organ reproduksi dalam wanita
meliputi ovarium, tuba falopii, uterus dan vagina.
Oogenesis atau pembentukan ovum pada
wanita telah dimulai sejak dalam kandungan ibunya. Setelah bayi lahir, dalam
tubuhnya telah ada sekitar satu juta oosit primer. Sebagian oosit primer
mengalami degenerasi sehingga ketika memasuki masa puber jumlah tersebut
menurun hingga tinggal sekitar 200 ribu pada tiap ovariumnya. Oosit primer ini
mengalami masa istirahat (dorman), kemudian proses oogenesis akan dilanjutkan
setelah wanita memasuki masa puber.
Sejak pertama mendapat menstruasi
(menarche) yang terjadi antara usia 9-14 tahun organ reproduksi aktif bekerja
hingga wanita tersebut berhenti menstruasi (menophause) yang terjadi antara
usia 46-54 tahun. Menstruasi merupakan pendarahan yang keluar melalui vagina
karena luruhnya dinding rahim (endometrium). Menstruasi juga merupakan pertanda
tidak terjadi kehamilan, tiga perempat bagian jaringan lembut endometrium yang
telah dipersiapkan untuk menerima konsepsi (penanaman embrio) akan terlepas.
Kemudian endometrium akan terbentuk kembali; dipersiapkan untuk menerima
kemungkinan konsepsi berikutnya, demikian seterusnya terulang kembali secara
periodik dan dikenal dengan siklus menstruasi. Remaja putri tidak perlu merasa
takut karena menstruasi merupakan peristiwa biologis yang normal dan biasa
seperti halnya bernafas dan darah yang mengalir dalam tubuh.
Seorang wanita harus mengenal anatomi
dan fisiologi organ reproduksinya. Dengan mengetahui anatomi dan memahami
fisiologi reproduksinya maka seorang wanita tak perlu merasa cemas dan gelisah
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja dan itu adalah suatu
hal yang normal.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud
dengan anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan?
2. Bagaimana anatomi
sistem reproduksi perempuan?
3. Bagaimana fisiologi
sistem reproduksi perempuan?
4. Apa yang dimaksud
siklus menstruasi?
5. Bagaimana siklus
menstruasi terjadi?
6. Apa
saja ganguan pada reproduksi wanita?
C. Tujuan
Makalah
Sejalan dengan rumusan
di atas, makalah ini disusun untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1.
Pengertian anatomi fisiologi sistem
reproduksi perempuan;
2.
Anatomi sistem reproduksi perempuan;
3.
Fisiologi sistem reproduksi perempuan;
4.
Pengertian siklus menstruasi;
5.
Proses terjadinya menstruasi.
6.
Gangguan pada reproduksi wanita.
D. Kegunaan
Makalah
Penyusunan makalah ini
diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Secara
teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan pengetahuan mengenai
reproduksi wanita. Secara praktis makalah ini berguna bagi:
1.
Penulis, sebagai wahana penambah
pengetahuan dan keilmuan di bidang kebidanan khususnya tentang anatomi
fisiologi system reproduksi wanita dan siklus menstruasi.
2.
Pembaca / dosen, sebagai media informasi
dalam pembuatan makalah.
E. Metode
Penelitian
Makalah ini disusun
dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode
studi literatur. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan
teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca
berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah
dengan teknik analisis isi melalui kegiatan meneksposisikan data serta
mengaplikasikan data tersebut dalam konteks tema makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anatomi Fisiologi
Sistem Reproduksi Perempuan
Berasal dari bahasa latin, yaitu: Anatomi;
Ana= bagian, memisahkan, Tomi (tomie) = Tomneinei = iris, potong.
Fisiologi: Fisis (Phisys) = alam atau cara kerja, Logos (logi) = ilmu
pengetahuan. Jadi anatomi dan fisiologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh
itu bekerja.
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem
reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium.
Jadi anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang susunan suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak.
B. Anatomi Sistem Reproduksi
Perempuan
Genetalia
Eksterna & Genetalia Interna
Genetalia Eksterna
1. Mons Veneris
Daerah yang menggunung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut
kemaluan (pubis) apabila wanita berangkat dewasa. Rambut ini membentuk sudut
lengkung (pada wanita) sedang pria membentuk sudut runcing ke atas.
2. Labia Mayora (bibir besar)
Berada pada kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita menjelang
dewasa di tumbuhi rambut lanjutan dari mons veneris.bertemunya labia mayor
membentuk komisura posterior.
3. Labia Minora (bibir Kecil)
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Merupakan suatu
lipatan kanan dan kiri bertemu diatas preputium klitoridis dan dibawah
klitoris. Bagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orifisium vagina
bersatu disebut faurchet (hanya nampak pada wanita yang belum pernah
melahirkan).
4. Klitoris (kelentit)
Identik dengan penis pria, kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit
dan ditutupi frenulum klitorodis. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat
berereksi, sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf.
5. Vestibulum
Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora,
anterior oleh klitoris dan dorsal oleh faurchet. Pada vestibulum juga bermuara
uretra dan 2 buah kelenjar skene dan 2 buah kelenjar bartholin, yang mana
kelenjar ini akan mengeluarkan sekret pada waktu koitus. Introitus vagina juga
terdapat disini.
6. Hymen (selaput dara)
Merupakan selaput yang menutupi introitus vagina, biasanya berlubang
membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak
berlubang disebut atresia himenalis atau hymen imperforata. Hymen akan robek
pada koitus apalagi setelah bersalin (hymen ini disebut karunkulae
mirtiformis). Lubang-lubang pada hymen berfungsi untuk tempat keluarnya sekret
dan darah haid.
7. Perineum
Terletak diantara vulva dan anus, panjang sekitar 4 cm.
8. Vulva
Bagian dari alat kandungan yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai
dari klitoris, kanan kiri diatas
bibir kecil, sampai ke belakang di batasi perineum.
Genetalia Interna
Merupakan alat kelamin
yang tidak dapat dilihat dari luar, terletak disebelah dalam dan hanya dapat
dilihat dengan alat khusus atau dengan pembedahan.
1.
Vagina (liang sanggama)
Liang atau saluran yang
menghubungkan vulva dan rahim, terletak diantara kandung kencing dan rectum.
Dinding depan vagina panjangnya 7-9 cm dan dinding belakang 9-11 cm. dinding
vagina berlipat-lipat yang berjalan sirkuler dan disebut rugae, sedangkan
ditengahnya ada bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum.
Dinding vagina terdiri
dari 3 lapisan yaitu: lapisan mukosa yang merupakan kulit, lapisan otot dan
lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks membentuk ruangan lengkung,
antara lain forniks lateral kanan kiri, forniks anterior dan posterior.
Bagian dari serviks
yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Suplai darah vagina diperoleh
dari arteria uterina, arteria vesikalis inferior, arteria hemoroidalis mediana
san arteria pudendus interna. Fungsi penting vagina adalah :
ü Saluran
keluar untuk mengalirkan darah haid dan sekret lain dari rahim.
ü Alat
untuk bersenggama.
ü Jalan
lahir pada waktu bersalin.
2.
Uterus (rahim)
Suatu struktur otot
yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritoneum, sedangkan rongga
dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Dalam keadaan tidak hamil, rahim terletak
dalam rongga panggul kecil diantara kandung kencing dan rektum. Bentuknya
seperti bola lampu yang gepeng atau buah alpukat yang terdiri dari 3
bagian yaitu :
- badan rahim (korpus
uteri) berbentuk segitiga
- leher rahim (serviks
uteri) berbentuk silinder
- rongga rahim (kavum
uteri)
Bagian rahim antara
kedua pangkal tuba disebut fundus uteri, merupakan bagian proksimal rahim.
Besarnya rhim berbeda-beda, tergantung pda usia dan pernah melahirkan anak atau
belum. Ukurannya kira-kira sebesar telur ayam kampung. Pada nulipara ukurannya
5,5-8 cm x 3,4-4 cm x 2-2,5 cm, multipara 9-9,5 cm x 5,5-6 cm x 3- 3,5
cm. Beratnya 40-50 gram pada nulipara dan 60-70 gram pada multipara.
Serviks uteri terbagi 2 bagian yaitu pars supravaginal dan pars vaginal
(portio) saluran yang menghubungkan orifisium uteri interna (oui) dan orifisium
uteri eksterna (oue) disebut kanalis servikalis. Bagian rahim antara
serviks dan korpus disebut isthmus atau segmen bawah rahim (SBR), bagian ini
penting dalam kehamilan dan persalinan karena akan mengalami peregangan.
Dinding rahim terdiri
dari 3 lapisan yaitu :
- lapisan serosa (lapisan
peritoneum), di luar
- lapisan otot (lapisan
miometrium)di tengah
- lapisan mukosa
(endometrium) di dalam
Dalam siklus menstruasi
yang selalu berubah adalah endometrium.
Sikap dan letak uterus
dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena disokong dan dipertahankan
oleh :
# tonus rahim
sendiri
# tekanan intra
abdominal
# otot-otot dasar
panggul
#
ligamentum-ligamentum
Ligamentum-ligamentum
uterus antara lain :
a.
Ligamentum Latum
Terletak di kanan kiri uterus meluas
sampai dinding rongga panggul dan dasar panggul, seolah-olah menggantung pada
tuba. Ruangan antar kedua lembar dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang
longgar disebut parametrium dimana berjalan arteria, vena uterina pembuluh
limpa dan ureter.
b.
Ligamentum Rotundum (Ligamentum Teres
Uteri)
Terdapat pada bagian atas lateral dari
uterus, kaudal dari insersi tuba, kedua ligamen ini melelui kanalis inguinalis
kebagian kranial labium mayus. Terdiri dari jaringan otot polos dan jaringan
ikat ligamen. Ligamen ini menahan uterus dalam antefleksi. Pada saat hamil
mengalami hypertrophi dan dapat diraba dengan pemeriksaan luar.
c.
Ligamentum Infundibulo Pelvikum (
Ligamen suspensorium)
Ada 2 buah kiri kanan dari infundibulum
dan ovarium, ligamen ini menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara
sudut tuba dan ovarium terdapat ligamentum ovarii propium.
d.
Ligamentum Kardinale ( lateral pelvic
ligament/Mackenrodt’s ligament)
Terdapat di kiri kanan
dari serviks setinggi ostium internum ke dinding panggul. Ligamen ini membantu
mempertahankan uterus tetap pada posisi tengah (menghalangi pergerakan ke kanan
ke kiri) dan mencegah prolap.
e.
Ligamentum Sakro Uterinum
Terdapat di kiri kanan
dari serviks sebelah belakang ke sakrum mengelilingi rektum.
f.
Ligamentum Vesiko Uterinum
Dari uterus ke kandung
kencing
Letak Uterus
v Ante dan retrofleksio
uteri
Sumbu serviks dan sumbu
korpus uteri membentuk sudut, jika membuka ke depan disebut : antefleksio, jika
membuka ke belakang disebut : retrofleksio.
v Ante dan retroversio
uteri
Sumbu vagina dan uterus
membentuk sudut, jika membuka ke depan disebut : ante versio, jika membuka ke
belakang disebut : retro versio.
v Positio
Uterus tidak terletak
pada sumbu panggul, bisa lebih ke kiri (sinistro), ke kanan (dextro), ke depan
(antero) dan bisa lebih ke belakang (dorso positio).
v Torsio
Letak uterus biasanya
agak berputar
Pembuluh darah
uterus :
Y Arteri uterina
Berasal dari arteria
hypogastrica yang melalui ligamentum latum menuju ke sisi uterus kira-kira
setinggi OUI dan memberi darah pada uterus dan bagian atas vagina dan
mengadakan anastomose dengan arteria ovarica.
Y Arteri ovarica
Berasal dari aorta
masuk ke ligamen latum melalui ligamen infundibulo pelvicum dan memberi darah
pada ovarium, tuba dan fundus uteri.
Darah dari uterus
dialirkan melalui vena uterina dan vena ovarica yang sejalan dengan arterinya
hanya vena ovarica kiri tidak masuk langsung ke dalam vena cava inferior,
tetapi melalui vena renalis sinistra.
Seraf-seraf uterus :
Kontraksi
dinding uterus adalah autonom, uterus dipengaruhi serat-serat saraf
sympathis maupun parasympatis yang menuju ke ganglion cervicale dari
Frankenhauser yang terletak dipangkal ligamen sacro uterinum.
Fungsi utama uterus :
1.
Setiap bulan berfungsi dalam pengeluaran
darah haid dengan adanya perubahan dan pelepasan dari endometrium.
2.
Tempat janin tumbuh dan berkembang.
3.
Tempat melekatnya plasenta.
4.
Pada kehamilan, persalinan dan nifas
mengadakan kontraksi untuk lancarnya persalinan dan kembalinya uterus pada saat
involusi.
3.
Tuba Falopii (saluran telur)
Tuba ini terdapat pada
tepi atas lig. Latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari kornu uteri kanan
kiri. Panjangnya "12
cm, diameter 3-8 cm.
Tuba ini dibagi 4 bagian :
YPars
interstisialis (intramuralis)
Bagian tuba yang
berjalan dalam dinding uterus mulai dari ostium tuba.
YPars
ismika
Bagian
tuba setelah keluar dari dinding uterusa, merupakan bagian tuba yang lurus dan
sempit.
YPars
ampullaris
Bagian
tuba antara pars ismika dan infundibulum merupakan bagian tuba yang paling
lebar dan berbentuk S, disini biasanya terjadi konsepsi.
Y Infundibulum
Merupakan
ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang disebut fimbriae, lubangnya disebut
ostium abdominale tuba.
Fungsi tuba yaitu untuk
menangkap, membawa ovum yang dilepas ovarium ke jurusan cavum uteri, serta
tempat terjadinya konsepsi.
4.
Ovarium (indung telur)
Ovarium ada 2, kanan
dan kiri, dihubungkan dengan uterus oleh ligamen ovarii propium dan dihubungkan
dengan dinding panggul dengan perantara ligamen infundibulo pelvicum, disini
terdapat pembuluh darah untuk ovarium.
- Ukuran ovarium:2,5-5 cm
x 1,5-3 cm x 0.9-1,5 cm dan beratnya 4-5 gram.
- Terletak pada dinding
lateral panggul dalam sebuah lekuk yang disebut fossa ovarica Waldeyeri.
- Ovarium terdiri dari
bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medulla). Pada korteks terdapat
folikel-folikel primordial kira-kira 100.000 setiap bulan satu folikel akan
matang dan keluar, kadang keluar 2 sekaligus secara bersamaan, folikel primer
ini akan menjadi folikel de graaf. Pada medulla terdapat pembuluh darah, urat
saraf, dan pembuluh lympha. Fungsi ovarium adalah:
1. mengeluarkan hormon
estrogen dan progesterone,
2. mengeluarkan telur
setiap bulan.
5.
Parametium
Jaringan ikat yang
terdapat diantara kedua lembar ligamentum latum disebut parametrium.
Parametrium ini dibatasi oleh :
§ Bagian atas terdapat
tuba falopii dengan mesosalphing
§ Bagian depan mengandung
ligamentum teres uteri
§ Bagian kaudal
berhubungan dengan mesometrium
§ Bagian belakang
terdapat ligamentum ovarii propium
Ke samping berjalan
ligamentum suspensorium ovarii. Pada parametrium ini terdapat uretra kanan dan
kiri dan pembuluh darah arteria uterina.
Pertumbuhan alat genetalia wanita
berasal dari duktus Muller (tuba falopii, uterus, vagian bagian atas) dan
kloaka (vagina bagian bawah, hymen, kandung kemih, anus).
Panggul
Panggul yang dikenal penting dalam ilmu kebidanan adalah panggul kecil (pelvis
minor) yang merupakan wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir.
Sedangkan panggul besar (pelvis mayor) berfungsi mendukung isi perut dan bisa
menggambarkan keadaan panggul kecil.
Panggul wanita terdiri dari :
I.
Bagian keras yang dibentuk oleh 4 buah tulang:
ü 2 tulang pangkal paha (os coxae)
ü 1 tulang kelangkang (os sacrum)
ü 1 tulang tungging (os coccygis)
II. Bagian lunak : diafragma pelvis, dibentuk oleh :
ü Pars muskularis levator ani
ü Pars membranasea
ü Regio perineum
I. Bagian Panggul Yang Keras:
Tulang pangkal paha terdiri atas 3 tulang yang berhubungan satu sama
lain pada acetabulum (cawan untuk kepala tulang paha;caput femuralis) yaitu:
ü Tulang usus (os ilium)
Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan
belakang dari panggul.
ü Tulang duduk (os ischium)
Terdapat sebelah bawah dari tulang usus, pinggir belakang berduri ialah spina
ischiadica, pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah yang
mendukung berat badan kalau kita duduk yang disebut tuber ischiadicum.
ü Tulang kemaluan (os pubis)
Terletak dibawah dan depan dari tulang usus. Dengan tulang duduk tulang ini
membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul yang disebut foramen
obturatorium, tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus
disebut ramus superior ossis pubis, sedang yang behubungan dengan tulang
duduk disebut ramus inferior ossis pubis. Ramus kiri kanan membentuk
arcus pubis. Sedang hubungan antara kanan dan kiri disebut symphisis.
ü Tulang kelangkang
Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar di bagian atas dan mengecil di
bagian bawah. Tulang ini terletak diantara kedua tulang pangkal paha yang
terdiri dari dan mempunyai ciri :
F Terdiri
dari 5 ruas tulang yang berhubungan erat.
F Permukaan
depan licin dengan lengkungan dari atas ke bawah dan dari kanan maupun kiri.
F Di kanan
dan kiri, garis tengah terdapat lubang yang akan dilalui saraf :
foramina sacralia anterior.
F Tulang
kelangkang berhubungan dengan tulang pinggang ruas ke-5
F Tulang
kelangkang yang paling atas mempunyai tonjolan besar ke depan disebut
promontorium.
F Ke samping
tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pangkal paha melalui artikulasio
sacro-iliaca.
F Ke bawah
tulang kelangakng berhubungan dengan tulang tungging.
ü Tulang tungging
Bentuk segitiga dan terdiri 3-5 ruas yang bersatu. Pada waktu persalinan
ujung tulang ini dapat ditolak sedikit ke belakang sehingga ukuran panggul
bertambah besar.
II. Bagian Panggul Yang Lunak
Yang membentuk dasar panggul disebut diafragma pelvis yang dibentuk
oleh :
1.
Pars muskularis
levator ani yang terdiri dari :
vMuskulus
pubococcygeus dari ossis pubis ke septum anococcygeum
v Muskulus iliococcygeus, dari arkus tendineus muskulus
levator ani ke os coccygeus dan septum anococcygeum
vMuskulus
ischiococcygeus dari spina ischiadica ke pinggir os sacrum dan os coccygis
2.
Pars membranasea
a. Hiatus urogenitalis
¨
Terletak antara
ke dua muskulus pubococcygeus
¨
Berbentuk
segitiga
b. Diafragma urogenitalis
Y Menutupi hiatus urogenitalis
Y Dibagian depannya ditembus oleh uretra dan vagina.
3.
Regio perineum
Merupakan bagian permukaan pintu bawah panggul terbagi menjadi :
a.
Bagian anal; (sebelah belakang)
Terdapat muskulus sfingter
ani eksternum yang mengelilingi anus dan liang senggama bagian bawah.
b.
Regio urogenitalis
Terdapat muskulus
ischiokavernosus dan muskulus transversus perinei superfisialis.
Ligamen-ligamen yang penting adalah :
- ligamen sakro-iliaka
- ligamen
sakro-spinosum
- ligamen
sakro-tuberosum
Fungsi umum panggul wanita
1. Bagian keras panggul wanita
Panggul besar untuk menyangga isi abdomen
Panggul kecil untuk membentuk jalan lahir dan tempat alat genetalia
2. Bagian lunak panggul wanita
a.
Membentuk lapisan dalam jalan lahir
b. Menyangga alat genetalia agar tetap dalam posisi yang
normal saat hamil maupun
saat kala nifas
c.
Saat persalinan, berperan dalam proses kelahiran dan
kala uri.
Panggul Kecil (Pelvis Minor)
Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti
penting karena merupakan tempat alat reproduksi wanita dan membentuk jalan
lahir. Jalan lahir berbentuk corong dengan luas bidang yang berbeda-beda
sehingga dapat menentukan posisi dan letak terendah janin yang melalui jalan
lahir itu.
Ciri-ciri khas jalan lahir adalah sebagai berikut:
1. Terdiri dari 4 bidang
a.
Pintu atas panggul
b.
Bidang terluas panggul
c.
Bidang tersempit panggul
d.
Pintu bawah panggul
2. Jalan lahir merupakan corong yang melengkung ke depan
dengan sifat :
« Jalan lahir depan panjangnya 4,5 cm
« Jalan lahir belakang panjangnya 12,5 cm
« Pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul seolah
berputar 90°
« Bidang putar pintu atas
panggul menjadi pintu bawah panggul terjadi pada bidang tersempit
« pintu bawah panggul bukan
merupakan satu bidang, tetapi 2 segitiga dengan dasar pada :
-
segitiga belakang pangkal (dasar) pada tuber ossis
ischii dan ujung belakangnya os sacrum.
-
segitiga depannya dengan ujung (puncak) pada
symphisis pubis.
a.
Pintu atas panggul
Pintu atas
panggul merupakan bulatan oval dengan panjang ke samping dan di batasi oleh:
¨
Promontorium
¨
Sayap os sacrum
¨
Linea terminalis kanan kiri
¨
Pinggir atas symphisis pubis
Pada pintu atas panggul (PAP) ditentukan 3 ukuran penting, yaitu ukuran
muka belakang (konjugata vera), ukuran melintang (diameter transversa), dan
ukuran serong (diameter obliqua).
Konjugata Vera
Panjang sekitar 11 cm, tidak dapat diukur secara langsung, tetapi ukurannya
dapat diperhitungkan melalui pengukuran konjugata diagonalis. Panjang konjugata
diagonalis antara promontorium dan tepi bawah symphisis pubis. Konjugata vera
(CV) = CD-1,5 cm. konjugata obstetrika yaitu ukuran antara promontorium dengan
tonjolan symphisis pubis.
Ukuran Melintang
Jarak antara kedua linea terminalis diambil tegak lurus pada konjugata
vera, ukurannya12,5 cm-13,5 cm.
Ukuran Obliqua
Jarak antara artikulasio sacro-iliaca menuju tuberkulum pubikum yang
bertentangan. Kedua ukuran ini tidak dapat diukur pada wanita yang masih hidup.
Ukuran normalnya ±13 cm.
b.
Bidang terluas panggul
Merupakan bidang dengan ukuran-ukuran terbesar. Bidang ini terbentang
antara pertengahan symphisis, pertengahan asetabulum, dan pertemuan antara ruas
kedua dan ketiga tulang kelangkang. Ukuran muka belakang 11,75 cm, ukuran
melintang 12,5 cm.
c.
Bidang sempit panggul
Bidang ini mempunyai ukuran-ukuran terkecil jalan lahir. Membentang
setinggi tepi bawah symphisis menuju kedua spina ischiadika dan memotong tulang
kelangkang setinggi 1-2 cm diatas ujungnya. Ukuran muka belakang 11,5 cm dan
ukuran melintangnya 10 cm. bidang ini merupakan titik putar dari PAP menjadi
PBP. Kesempitan PBP biasanya disertai kesempitan bidang sempit panggul
d.
Pintu bawah panggul
PBP terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama
-
Segitiga depan: dasarnya tuber ossis ischiadica dengan
dibatasi arcus pubis
-
Segitiga belakang: dasarnya tuber ossis ischiadica
dengan dibatasi oleh ligamentum sacrotuberosum kanan dan kiri. Ukuran muka
belakang 11,5 cm (tepi bawah simfisis menuju ujung tulang kelangkang, ukuran
melintang 10,5 cm jarak antara kedua tuber ossis ischiadica kanan kiri,
diameter sagitalis posterior 7,5 cm (ujung tulang kelangkang ke pertengahan
ukuran melintang.
Ukuran-Ukuran Panggul :
1. Distantia Spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal
23-26 cm.
2. Distantia Kristarum
Jarak yang
terjauh antar krista iliaka kanan dan kiri 26-29 cm.
3. Konjugata Eksterna (Boudeloque)
Jarak antara pinggir atas symphisis dan ujung
processus spinosum ruas tulang lumbal ke V ± 18-20 cm.
4. Ukuran Lingkar Panggul
Dari pinggir atas symphisis ke pertengahan antara spina iliaka anterior
superior dan trocanter mayor sepihak dan kembali melalui tempat yang sama, di
pihak yang lain ukurannya ± 80-90cm.
Inclinatio Pelvis
Adalah sudut antara PAP dengan bidang sejajar pada wanita berdiri sudut ini
sebesar 55°. Besar dan kecilnya bisa berpengaruh pada proses
persalinan.
Sumbu Panggul
Adalah garis yang menghubungkan pusat-pusat dari beberapa bidang di dalam
panggul berupa garis yang lurus dibagian atas sampai suatu titik sedikit diatas
spina ischiadika dan kemudian melengkung ke depan di daerah PBP.
Bidang Hodge
Adalah bidang khayal untuk menentukan seberapa jauh
bagian depan anak turun ke dalm rongga panggul.
Hodge I = sama dengan PAP
Hodge
II =
sejajar Hodge I melalui pinggir bawah symphisis
Hodge
III = sejajar Hodge
I melalui spina ischiadika
Hodge
IV = sejajar Hodge I
melalui ujung os coccygis
Bentuk Panggul
Caldwell-Moloy mengemukakan 4 bentuk dasar panggul yang didasarkan pada bentuk
segmen posterior dan anterior dari PAP yaitu :
1. panggul gynecoid
2. panggul android
3. panggul anthropoid
4. panggul platypelliod
C.
Oogenesis dan Siklus Menstruasi
Oogenesis
Oogenesis merupakan
proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium atau indung telur
terdapat oogonium (oogonia = jamak). Oogonium bersifat diploid (2n = mengandung
23 pasang kromosom atau 46 buah kromosom). Oogenesis telah dimulai sejak bayi perempuan
masih dalam kandungan ibunya berusia sekitar 5 bulan. Oogonium akan
memperbanyak diri dengan membelah berulang kali secara mitosis, membentuk oosit
primer. Oosit primer terbungkus dalam folikel yang penuh dengan cairan nutrisi
yang diperlukan untuk pertumbuhan ovum.
Pada saat bayi
perempuan lahir, di dalam tiap ovariumnya mengandung sekitar satu juta oosit
primer. Oosit primer ini mengalami dorman atau mengalami fase istirahat
beberapa tahun hingga anak perempuan tersebut mengalami pubertas. Selama
pertumbuhan anak perempuan, beberapa oosit primer akan mengalami degenerasi,
hingga ketika mencapai usia pubertas jumlah oosit primer hanya tinggal sekitar
200.000 buah.
Memasuki usia pubertas
sekresi hormon estrogen akan memacu oosit primer untuk melanjutkan proses
oogenesis; oosit primer mengalami meiosis pertama menghasilkan 2 sel berbeda
ukuran yaitu oosit sekunder (berukuran besar) dan polosit primer (berukuran
kecil).
Oogenesis terhenti hingga terjadi
ovulasi, bila tidak terjadi fertilisasi oosit sekunder akan mengalami
degenerasi. Namun bila ada penetrasi sperma dan terjadi fertilisasi, oogenesis
akan dilanjutkan dengan pembelahan meiosis kedua; oosit sekunder membelah menjadi
2 yaitu ootid (berukuran besar) dan polosit sekunder (berukuran kecil).
Sedangkan polosit primer membelah menjadi 2 polosit sekunder. Sehingga pada
akhir oogenesis dihasilkan 3 polosit dan 1 ootid yang berkembang menjadi ovum
|
Perkembangan folikel di dalam ovarium
|
Selama
perkembangan oosit primer hingga menjadi oosit sekunder berada dalam folikel,
yaitu suatu kantung pembungkus yang penuh cairan yang menyediakan nutrisi bagi
oosit. Semula oosit primer
berada dalam folikel primer kemudian berkembang menjadi folikel sekunder. Ketika
terbentuk oosit sekunder, folikel telah berkembang menjadi folikel tersier dan
akhirnya menjadi folikel de Graaf (folikel yang telah matang)
Setelah ovulasi atau lepasnya oosit sekunder folikel telur akan berubah menjadi
korpus luteum. Korpus luteum mengalami degenersi membentuk korpus albikan.
Siklus
Menstruasi
Menstruasi atau haid merupakan
pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim
(endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium
dipersiapkan untuk menerima implantasi embrio. Jika tidak terjadi implantasi
embrio lapisan ini akan luruh, darah keluar melalui cervix dan vagina.
Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu
dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi.
Siklus menstruasi wanita
berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi
dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4
fase: fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase pasca-ovulasi
1. Fase menstruasi
Terjadi
bila ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi
hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron
menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium disertai robek dan luruhnya
endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi berlangsung kurang
lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50 - 150 mili
liter
2. Fase pra-ovulasi atau fase poliferasi
Hormon
pembebas gonadotropin yang disekresikan hipotalamus akan memacu hipofise untuk
mensekresikan FSH. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk
mensekresikan hormon estrogen. Adanya estrogen menyebabkan pembentukan kembali
(poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar estrogen juga menyebabkan
seviks (leher rahim) untuk mensekresikan lendir yang bersifat basa. Lendir ini
berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung
kehidupan sperma.
3. Fase Ovulasi
Jika
siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke
14. Peningkatan kadar estrogen menghambat sekresi FSH, kemudian hipofise
mensekresikan LH. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari
folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
4. Fase pasca ovulasi atau fase sekresi
Berlangsung
selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus
menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari
sebelum menstruasi berikutnya.Folikel
de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut
dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mensekresikan hormon progesteron dan
masih mensekresikan hormon estrogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk
folikel. Progesteron mendukung kerja estrogen untuk mempertebal dan menumbuhkan
pembuluh-pembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk
menerima implantasi embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak
terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya
sedikit mensekresikan hormon, sehingga kadar progesteron dan estrogen
menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian
seterusnya.
D. Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita
Adapula macam-macam penyakit kelamin pada
wanita selain masalahkeputihan yang berkaitan erat dengan masalah organ intim
kewanitaan beserta penyebab, gejala dan cara mengobatinya :
1.
Gonorrhea / Chlamydia
Gonorrhea atau Chlamydia merupakan salah
satu jenis bakteri penyebab keputihan yang banyak dialami oleh sebagian besar
wanita. Penyebabnya ialah:
a.
Disebabkan oleh bakteri yang ditularkan
dari hubungan seksual dengan orang pasangan atau pria yang sebelumnya sudah
teridentifikasi terkena bakteri tersebut, dapat menyebabkan infeksi yang
dirasakan saat awal beberapa hari sampai beberapa minggu.
b.
Jika pada pria, penyakit yang disebabkan
oleh bakteri tersebut menyebabkan keluarnya cairan dari alat vital pria, ketika
hendak berkemih dapat terasa sakit. Umumnya gejala ini dapat terasa berat atau
tidak terasa sama sekali. Sedangkan pada wanita gejala dari gonorrhea dirasakan
sangat ringan atau tidak terasa sama sekali, namun jika tidak diobati akan
menjadi semakin parah dan menyebabkan kemandulan.
c.
Penyakit keputihan yang disebabkan oleh
gonorrhea dapat diatasi dengan antibiotik bila sudah diketahui sejak dini.
2.
Herpes
Disebabkan oleh adanya virus, dapat
diobati namun tidak dapat disembuhkan secara total, gejala awal timbul antara
3-10 hari setelah melakukan hubungan seksual dengan penderita yang memiliki
penyakit ini. Kemudian herpes ini akan menunjukkan gejala awal dengan keluar
seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan berair. Gejala
seperti ini berakhir dalam 5-10 hari. Herpes ini menyerang hampir seluruh
bagian kulit. Terkadang wanita tidak menyadari bahwa herpes dapat menyerang vagina.
Virus herpes ini bisa hilang sendiri namun terkadang muncul kembali.
3.
Infeksi Jamur
Disebabkan oleh jamur yang menimbulkan
rasa gatal dan kemerahan di bawah kulit penis pria yang belum disunat.
Sedangkan pada wanita akan keluar cairan putih kental yang menyebabkan rasa
gatal. Infeksi jamur ini dapat diatasi dengan krim anti jamur.
4.
Syphilis
Disebabkan oleh bakteria. Muncul antara
3 minggu sampai 3 bulan setelah berhubungan seksual dengan penderita penyakit
ini. Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi,
tidak terasa sakit dan luka akan hilang setelah beberapa minggu, akan tetapi
virus akan tetap menempel pada tubuh dan penyakit dapat muncul kembali seperti
lecet-lecet pada seluruh tubuh dan kemudian akan hilang dengan sendirinya,
kemudian virus akan menyebar ke tubuh lainnya.
Syphilis pada wanita biasanya menyerang
vagina. Syphilis ini dapat disembuhkan dengan fase pemulihan dengan menggunakan
penicillin. Hampir sama dengan virus herpes, namun virus herpes tidak dapat disembuhkan.
5.
Vaginitis
Vaginitis merupakan infeksi pada vagina
yang biasanya menyebabkan keluarnya cairan dari vagina, cairan keputihan ini
berbau dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Karena disebabkan oleh berbagai
bakteri yang hinggap pada vagina seperti jenis bakteri gonorrhea dan chlamydia
atau jamur serta bakteri lainnya yang sudah menetap pada vagina,
bakteri-bakteri pada vagina dapat dilihat dengan mikroskop. Pengobatannya dapat
disembuhkan dengan obat yang tepat dengan penyebabnya.
6.
Bisul pada alat kelamin
Bisul
pada alat kelamin dapat disebabkan oleh Virus Human Papilloma atau HPV,
ditandai dengan setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang
sebelumnya memiliki penyakit kelamin hingga tertular lewat hubungan seksual.
Ketika itu akan muncul satu bisul bahkan lebih sampai terkadang membentuk
benjolan yang dapat diderita selama sebulan sampai setahun. Bisul pada alat
kelamin tidak hanya dialami oleh wanita, tetapi pada pria juga bisa
mengalaminya. Namun ada perbedaan jika bisul pada pria terlihat kecil dan pada
wanita tidak terlihat karena berada di dalam vagina. Pengobatan dapat dilakukan
dengan cara pap smear dengan tidak berganti pasangan.
7.
Kutu Kelamin
Kutu kelamin berukuran lebih kecil atau
sangat kecil atau sama dengan 1/8 inchi. berwarna kelabu kecokelatan dan hidup
menetap pada rambut kemaluan. Kutu kelamin dapat disembuhkan dengan cara
memakai obat cair yang digosokkan pada rambut kelamin atau dengan menggunting rambut
kemaluan sebagian guna menghindari kuman dan bakteri yang menempel bersamaan
dengan keringat dan masuk ke bibir dalam vagina.
Kutu
kelamin dapat menyebabkan rasa gatal yang luar biasa dan dapat menyebabkan
luka-luka kecil jika digaruk akan terasa perih. Hal ini disebabkan oleh
kebersihan yang tidak diperhatikan. Cobalah dengan mengganti celana dalam tiap
kali Anda selesai buang air kecil atau air besar dan jangan menggunakan handuk
secara bergantian.
8.
AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome ) / HIV Disease
Penyakit kelamin satu ini diakibatkan
dari hubungan seksual yang sering berganti pasangan, pemakaian narkoba dengan
menggunakan jarum suntik. Hal ini disebabkan oleh karena sistem kekebalan tubuh
yang semakin melemah. Gejala untuk menentukan bakteri atau virus AIDS ini hanya
dapat dilihat dengan melakukan pemeriksaan melaui tes darah. Virus AIDS ini
banyak merenggut nyawa. Namun saat ini telah ditemukan obat untuk mengatasi
virus HIV AIDS
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian
bab sebelumnya, kami dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut:
1.
anatomi fisiologi
sistem reproduksi perempuan merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
susunan suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan
untuk berkembang biak;
2.
menstruasi atau haid
atau datang bulan adalah
perubahan fisiologis dalam tubuh wanita
yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik
FSH-Estrogen atau LH-Progesteron.
B. Saran
Penysun mengetahui bahwa makalah ini sangat jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan kritik dari bapak/ibu guru sangat
kami harapkan. Agar makalah ini bisa lebih baik lagi dan bisa menjadi
pembelajaran untuk kami dikemudian hari.
Sekali lagi kami tunggu saran dan kritiknya.
Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Riani, Intan. (2009).
Siklus Menstruasi. [Online]. Tersedia: http://intanriani.wordpress.com/siklus-menstruasi-pada-wanita/.
[7 April 2013].